(FF) Look at me once..

Tittle: Look at me once..
Author: Cla95
Rating:PG-16
Length: Series
Languange:Indonesian
Pairing: Jonghyun/Gyuri
Cast: Eunhyuk Super junior
Summary: Gyuri tidak pernah menganggap Jonghyun sebagai seorang pria karena mereka besar bersama, sedangkan Jonghyun menginginkan Gyuri dan ingin dilihat Gyuri sebagai seorang pria bukan bocah laki laki.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

“Sampai kapan kamu mau terus bermain?”Minho melirik Jonghyun yang masih saja asik men-dribble bola ditangannya. Mata kakak sepupunya fokus pada ring basket dihadapannya, benar benar mengabaikan Minho yang sudah menunggu jawaban dari mulut Jonghyun.

“Ya!Hyung?” kesal Minho yang merasa benar benar diabaikan. Jonghyun melempar bola basket ditangannya dan nice-shot ia berhasil memasukkan bola kedalam ring padahal jaraknya dengan Ring basket cukup jauh.

“Pulanglah duluan Ho.” Ujar Jonghyun pendek,lalu  kembali men-dribble bola yang entah bagaimana bisa  sudah ada ditangannya lagi.

“Hyung-ah ini sudah setengah delapan malam. Bukannya kamu punya janji dengan Seungri hyung?”ajak Minho lagi. Minho merasa diabaikan oleh hyung-nya ini padahal jarang jarang Minho berlibur ke rumah Jonghyun saat sekolah tidak libur. Minho mengira ia bisa bermain dengan kakak sepupu-nya ini atau bahkan mendapat gadis Seoul atas bantuan kakaknya, Minho terkekeh geli membayangkannya.

“Sudahlah pulang. Aku masih menunggu seseorang.” Ujar Jonghyun lagi sambil mengedipkan matanya dengan gaya nakal khasnya yang sukses membuat Minho ingin muntah.

“Baik baiklah. Kau menjijikkan tapi besok kamu harus temani aku berkeliling Seoul.”tegas Minho. Jonghyun terkekeh dan refleks melempar bola basket tersebut ke arah Minho. Sayangnya Minho sangat sigap sehingga bola itu tidak mengenai dadanya tapi tertangkap oleh kedua tangannya.

“Jangan buat jiwa kompetisiku muncul.”ancam Minho. Jonghyun menelan ludah, ia sadar salahnya menyerang Minho seperti itu. Adiknya itu cukup memiliki temperamen yang buruk soal kompetesi.

“Sorry.”ujar Jonghyun dengan gaya sok Amerika. Minho mengangguk lalu pergi, Jonghyun mengangkat bahunya begitu Minho sudah berada jauh dari tempatinya. “Bocah itu, menggelikan.”

Tampa Jonghyun seseorang yang ia tunggu semenjak tadi sedang melihat Jonghyun yang kembali asik bermain bola basket. Jonghyun mengelap keringat yang membasahi dahinya dan tampa sengaja melihat sosok perempuan yang melihatnya di ujung lapangan. Dengan refleks Jonghyun mendekati perempuan itu, tetapi perempuan itu malah berjalan dan tidak menunggu Jonghyun. Sayangnya Jonghyun adalah seorang pria yang tidak menggunakan high-heels jadi dengan mudah Jonghyun sudah menyeimbangkan langkahnya dengan perempuan yang tadi mengamatinya.

“Sudah pulang Nuna?”Tanya Jonghyun tersenyum sambil memeluk bola basket. Perempuan itu mengangguk singkat cenderung mengabaikan Jonghyun yang justru terlihat antusias.

“Nuna.. belakangan ini kita jarang bertemu.”tambah Jonghyun lagi. Perempuan itu berhenti melangkahkan kakinya seketika ia menatap Jonghyun dengan pandangan dingin tapi tiba tiba senyum muncul di bibirnya.

“Bocah bodoh. Setiap harikan kamu menungguku.” Kata Gyuri akhirnya, ia kembali melanjutkan perjalanannya. Jonghyun menggaruk kepalanya, ia sadar perkataannya tadi sangat sangat tidak lucu. Jelas jelas setiap hari ia menunggu Gyuri pulang dari jadwal kuliah malam.

“Gyuri Nuna tunggu aku!” pekik Jonghyun saat ia sadar dari pemikirannya dan Gyuri sudah berada beberapa meter darinya.

“Cepatlah. Jonghyun!” kesal wanita itu. Jonghyun terseyum karena namanya dipanggil oleh Gyuri.

“Chankamman Jaghi.”sahut Jonghyun asal. Gyuri refleks memukul bahu Jonghyun.

“YA!”

“eoh?”

“Jangan panggil orang dengan seenaknya!”marah Gyuri. Perempuan ini memandang Jonghyun tidak suka.

“Sorry.. hehe.”

“Itu rumahmu sudah dekat masuklah.”ujar Gyuri seperti layaknya seorang kakak. Jonghyun menggeleng. Ia malah melewati rumahnya dengan santai.

“Aku pria sekarang. Biar aku yang mengantarmu sampai rumah.”tegas Jonghyun. Gyuri tidak banyak bicara lagi. Karena seperti biasanya Jonghyun juga mengantarnya dan melawan perintah Gyuri untuk pulang lebih dulu. Dia terus berjalan tampa menjawab atau merespon celetukan celetukan dari Jonghyun.

“Nuna..”panggil Jonghyun sedikit merajuk. Gyuri kesal lalu menoleh dengan pandangan khasnya.

“Nggak apa apa.”jawab Jonghyun cepat setelah Gyuri menoleh.

“Nuna?”

“Nggak nggak jadi.”

“Nuna..”

“YA! Kim Jonghyun!”kesal Gyuri. Perempuan itu kini berjalan lebih cepat karena kesal dan tampa sadar ia tersandung sebuah batu yang dengan sukses mematahkan heels pada sepatunya, lebih tepatnya salah satu dari sepatunya. Karena sepatu bagian kanannya masih ber-heels tidak terbelah dua sama sekali. Gyuri mendelik kearah Jonghyun dan ia sudah siap mendengar tawa teman semenjak kecilnya itu tapi tidak ada tawa yang muncul. Yang ada justru Jonghyun yang berjongkok dihadapan Gyuri.

“Naiklah Nuna..”ujar Jonghyun. Jonghyun mengambil heels Gyuri yang patah dan dengan sopan melepaskan sepatu berhak tinggi yang dikenakan kaki kanan Gyuri. “Ayo Naik Nuna,,” ulang Jonghyun lagi. Tapi Gyuri malah diam dan tertegun menatap Jonghyun.

“Nuna!” panggil Jonghyun akhirnya.

“Apa?”jawab Gyuri.

“Ayo naik..”

“Tidak kau kira aku apa? Usiaku sudah 23 tahun.”

“memangnya tidak boleh perempuan berusia 23tahun di gendong orang seperti aku?”Tanya Jonghyun. Lelaki ini terlihat kesal. Ia masih berjongkok dan menunggu Gyuri naik kepunggungnya tapi Gyuri malah berlalu meninggalkan Jonghyun. Dengan posisi ini Jonghyun bisa dengan jelas melihat kaki jenjang Gyuri dan sedikit paha putih Gyuri karena Gyuri menggunakan baju terusan diatas lutut tapi tidak terlalu pendek.

Jonghyun dengan cepat menggelengkan kepalanya. Apa yang sedang aku pikirkan?batin Jonghyun ia bangkit dan menenteng sepasang sepatu Gyuri, Ia kembali berusaha menyeimbangkan langkah Gyuri. Ia tidak tega sama sekali pada Gyuri yang berjalan tampa menggunakan alas kaki. Dengan sigap Jonghyun menarik tangan Gyuri agar berhenti. Gyuri mau memprotes Jonghyun tapi ia terlalu malas, jadi ia menunggu Jonghyun yang sedang melepaskan sepasang sepatu sportsnya tadi Gyuri mengira Jonghyun sedang mengeratkan tali pada sepatunya tapi pria yang lebih muda dua tahun darinya ini malah melepaskan sepatunya.

“Ya untuk apa dilepas?”Tanya Gyuri.

“Pakai Nuna..” Jonghyun menyodorkan sepasang sepatu olahraganya.

“Tidak usah.”
“Pakailah. Sulit sekali mengiyakan perkataanku. Aku salah apa sama Nuna..”

Gyuri yang tidak mau berdebat akhirnya  menurut dan memakai sepatu olahraga Jonghyun yang sangat kebesaran. Gyuri menyeret langkahnya, ia tidak melangkah sama sekali takut sepatunya lepas.

Jonghyun sengaja melambatkan langkahnya dan melihat bahu Gyuri. Jonghyun tersenyum kecil ia teringat kenangan Sembilan tahun lalu dimana untuk pertama kalinya ia melihat Gyuri sebagai wanita. Saat itu Gyuri masih memiliki rambut lurus tampa ikal tidak seperti sekarang. Dulu Gyuri tidak pernah menggunakan sepatu hak tinggi. Perempuan itu hanya akan menggunakan sandal dan pergi bersepeda bersama Jonghyun. Saat itu Gyuri belum memiliki bentuk tubuh yang sesempurna ini. Yah semenjak Sembilan tahun lalu Jonghyun sudah menyukai gadis yang sedang menyeret langkahnya  itu. Semenjak Sembilan tahun lalu saat Jonghyun berusia duabelas tahun Jonghyun sudah yakin bahwa Gyuri itu diciptakaan untuknya. Waktu berlalu begitu cepat rambut lurus favoritnya itu telah berubah menjadi ikal karena seringnya Gyuri ke salon untuk merias diri. Dan juga sandal yang digunakan perempuan itu telah berubah menjadi sepatu bermerk ternama. Jonghyun tersenyum.

Gyuri menoleh kebelakang dan melihat Jonghyun dengan pandangan judes-nya tapi seutas senyum muncul tiba tiba. Jonghyun ikut tersenyum ia jadi ingat saat Gyuri selalu menoleh kebelakang saat mereka adu sepeda dulu. Jonghyun seperti melihat Gyuri kecil.

“Jalanmu lelet.”ledek Gyuri. Kata kata yang sama yang biasa dikatakan Gyuri saat mereka adu sepeda. Jonghyun kembali tersenyum. Aku menyukaimu Nuna, ujar Jonghyun dalam hati.

***********************************************************************************

Keesekon harinya Jonghyun bangun lebih pagi dan langsung berangkat ke rumah Gyuri. Ia membawa sebuket bunga mawar merah yang sangat segar. Bunga mawar itu ia dapati dari Minho. Semenjak malam tadi Jonghyun menyuruh sepupunya yang lagi mengunjunginya itu bangun pagi lalu menyiapkan mawar untuknya karena hari ini adalah hari spesial. Jonghyun akan mengatakan perasannya pada Gyuri sekarang.

Tampa ia sadari, Jonghyun sudah sampai didepan rumah Gyuri tapi ada sesuatu yang membuat Jonghyun menahan langkahnya. Di dekat rumah Gyuri terparkir mobil yang ia kenali. Mobil itu betul betul familiar. Jelas saja itu mobil sunbae-nya.

Jonghyun hanya berdiri diam memandang lesu, mobil itu. Dia yakin Eunhyuk sunbae-nya itu sedang berusaha mendapatkan Gyuri. Jelas saja Gyuri dan Eunhyuk memang pernah berpacaran tapi hubungan mereka berakhir sekitar sebulan lalu. Tapi mengapa Eunhyuk menemui Gyuri? Padahal dia yang memutuskan Gyuri terlebih dahulu. Jonghyun tersenyum miris pada dirinya sendiri. Apa yang ia harapkan? Obsesinya dan rasa sayangnya pada Gyuri ini seperti sesuatu yang tidak berguna sekarang. Ada banyak kemungkinan Gyuri akan menerima Eunhyuk kembali. Terlebih hubungan mereka berakhir tampa alasan yang jelas.

Pintu rumah Gyuri terbuka dan Jonghyun refleks mendongak. Pandangannya bertemu dengan mata Eunhyuk yang melempar pandang ke arah mobilnya. Jonghyun membungkuk sedikit member hormat. Gyuri sepertinya belum sadar kalau Jonghyun berada di depan rumahnya. Jonghyun hanya diam mengamati Gyuri yang sedang berbincang dengan Eunhyuk dan rahangnya seketika mengeras begitu melihat Eunhyuk mengelus rambut Gyuri.

Eunhyuk melangkah mundur dan melambaikan tangan pada Gyuri. Gyuri yang memang tidak menyadari keberadaan Jonghyun melambai sebentar lalu masuk kembali kedalam rumahnya.

Jonghyun tetap berdiri diam disamping mobil Eunhyuk. Ia menunggu Eunhyuk datang. Eunhyuk tersenyum kearah Jonghyun, senyuman itu lebih mirip dengan sebuah seringai.

“Hi! Man,bisa geser sedikit?”kata Eunhyuk menepuk bahu Jonghyun.

“Hyung. Bisa tidak menjauh darinya?”ujar Jonghyun refleks.

“Maksudmu?”

“Gyuri Nuna..”

“Ani..”

“Aku tahu kamu gak pernah serius dengannya.”

“Aku tahu Gyuri  hanya menganggapmu sebagai adiknya.”balas Eunhyuk. Kata kata itu tepat menusuk dihati Jonghyun. Memang benar selama ini Gyuri tidak menganggapnya seperti pria.

“Aku sudah menyukainya semenjak aku berusia dua belas tahun. Bukan hal yang sulit untuk merebut hatinya.”

“Kau yakin?”

“Ya.” Ada nada ragu dalam jawaban Jonghyun.

“Baiklah mari bersaing secara sehat. Malam ini datanglah ke klub tempat Seungri bekerja.”

“Apa?”

“Kau kenal Seungri kan?”Tanya Eunhyuk. Tentu saja Jonghyun tahu. Seungri cukup dekat dengannya dan mereka adalah teman di universitas.

“Maksudku. Untuk apa, aku ke klub?”

“Datang saja jam 08.00 malam. Kita akan bersaing.” Eunhyuk mendorong bahu Jonghyun supaya ia dapat membuka pintu mobilnya. Jonghyun yang masih menelaah perkataan Eunhyuk mundur tampa memprotes kelakuan Eunhyuk yang cukup kasar. Mobil Eunhyuk mulai meninggalkan rumah Gyuri,sedangkan Jonghyun masih berdiam diri.

Selang beberapa menit saat mobil Eunhyuk sudah benar benar terlihat. Jonghyun mulai terhenyak dari lamunannya karena ponselnya bergetar disaku celana jeans-nya.

“GYULee nuna <3”

Nama itu tertera dilayar ponsel dengan ragu Jonghyun mengangkat telepon itu.

“Yeoboseyo..”

“Jonghyun-ah tumben sekali tidak datang kerumah. Kau sakit?”ujar suara di ujung telepon. Jonghyun menelan ludah.

“Aku tidak apa apa..”

“Kenapa dengan suaramu? Kau benar tidak apa apa?”ada nada khawatir dalam suara Gyuri.

“Aku sakit Nuna..”kata Jonghyun asal. Jonghyun sebenarnya mengatakan apa yang ia rasakan sekarang. Ia merasakan pedih yang sangat dalam begitu mengingat perkataan Eunhyuk  tadi ‘Aku tahu Gyuri  hanya menganggapmu sebagai  adiknya.’

“Sakit apa? Pergilah ke dokter. Apa perlu aku antar?”Tanya Gyuri, terdengar jelas bahwa Gyuri sangat khawatir sekarang. Jonghyun mendengar nada khawatir itu dengan rasa kecewa. Ia senang Gyuri mengkhawatirkannya tetapi kekhawatiran Gyuri terlihat seperti kakak yang mengkhawatirkan adiknya.

“Nuna.. Aku pria sekarang. Aku bukan anak 10 tahun yang sedang beradu sepeda denganmu..”

“Ya! Jonghyun-ah apa yang kau bicarakan?”

Jonghyun tidak menjawab, lelaki itu justru menatap kearah pintu rumah Gyuri yang tertutup rapat. Dia sedang membayangkan Gyuri membuka pintu itu dan menyuruhnya masuk dengan sebuah pelukan hangat. Dia ingin menjadi seseorang yang menjaga Gyuri bukan seseorang yang dijaga oleh perempuan itu.

“Jonghyun?”

“Jonghyun-ah?”

Suara Gyuri terdengar begitu khawatir ditambah Jonghyun yang tiba tiba tidak berbicara. Gyuri terus memanggil Jonghyun sampai akhirnya lelaki itu menghela nafas panjang.

“Nuna.. siapa aku untukmu?”

“ah?”

“Siapa aku untukmu!”teriak Jonghyun.

“Jonghyun-ah ada apa denganmu. Tentu saja kamu.. “

“Siapa aku?”

“Kamu sudah seperti adikku Jonghyun-ah.”

“begitukah?”

“Ada apa denganmu?” Tanya Gyuri lagi tapi Jongyun malah mematikan sambungan telepon itu dan tampa ia sadari pegangannya pada sebuket bunga mawar itu terlepas dan jauh. Pria itu pulang tampa memberikan sebuket bunga itu. Ia pulang tampa mengatakan perasaannya pada Gyuri.

 

***********************************************************************************

 

Tepat pukul 08.00 malam Jonghyun sudah berada di klub tempat Seungri bekerja. Saat ia masuk terdengar jelas lagu lagu berirama cepat dan hampir seluruh pengunjung klub ini bergoyang mengikuti irama. Jonghyun tidak asing dengan kehidupan malam seperti ini. Sekali dua kali dalam sebulan Jonghyun sering mengunjungi sebuah klub untuk melepaskan penat tapi ia tidak pernah mengunjungi klub ini. Karena klub ini terkenal  dengan sebutan ‘klub paling liar seantero kota Seoul’. Jonghyun duduk di salah satu bangku dan tersenyum pada gadis yang duduk disebelahnya hanya senyuman singkat karena dia kembali fokus mencari sosok Eunhyuk.

“JJong? Ngapain kamu kesini?” seseorang menepuk bahunya. Jonghyun menoleh kearah suara dan benar saja ia menemukan sosok Seungri yang berpakaian dengan seragam bartender. Harus Jonghyun akui bahwa Seungri terlihat lebih tua dari usianya dengan seragam itu.

“Oh. Aku ada janji dengan Eunhyuk hyung?”jawab Jonghyun santai. Jonghyun tersenyum kearah gadis yang masih duduk diam disebelahnya. Gadis itu cukup cantik, Jonghyun jadi berpikir untuk memperkenalkannya dengan Minho.

“Ya! Jangan melihat Hara seperti itu.” Seungri memukul kepala Jonghyun dengan sebuah kain. Jonghyun mengelus kepalanya, membuat gadis disebelahnya tertawa.

”Berapa usiamu?”Tanya Jonghyun mengabaikan pekataan Seungri.

“Ya! Ya! Jangan macam macam dengan sahabatku.” Seungri memukul bahu Jonghyun sekarang karena merasa diabaikan.

“Aku hanya ingin mengenalkannya pada Minho.”ujar Jonghyun asal.

”Eh! Apa apaan? Nggak jangan ra.”

“20 tahun.”

“Wah sama. Baiklah besok aku akan bawa Minho kemari. Okay?”

Gadis itu mengangguk lalu menjulurkan lidahnya pada Seungri.

Seungri yang kesal meninggalkan Jonghyun dan mendatangi pengunjung lainnya untuk membuat minuman dan sesekali mengobrol.

“so?” gadis yang ingin Jonghyun kenalkan pada Minho memulai pembicaraan.

“Ya..?”

“Ani..” kata gadis itu malu.

“siapa namamu?”

“Goo Hara.”

“Okay..”kata Jonghyun dengan nada nakalnya, ia berbalik untuk mencari sosok Eunhyuk.

Sesuatu membuat rahang Jonghyun mengeras, Jonghyun mendapati sosok Gyuri dan Eunhyuk yang sedang berada dilantai dansa. Mereka sedang berdansa dengan gerakan gerakan biasa tapi sentuhan tangan sialan Eunhyuk pada pinggang Gyuri membuat Jonghyun tidak bisa menahan emosi. Rasanya ingin sekali Jonghyun melemparkan apapun ke arah Eunhyuk tapi pandangannya seketika beralih kearah Hara.

“Mau membantuku?”bisik Jonghyun. Jonghyun menjelaskan segalanya melalui bisikan pada Hara. Hara yang memang benar benar tertarik dengan tawaran Jonghyun yang akan mengenalkannya dengan sepupu Jonghyun dengan mudah bersedia menolong Jonghyun.

“okay! Just act like you really addicted to me and she will notice that you already a man!”

“Jinja.. Hara-ssi?”

“Ne. Be Hard!”

*******************************************************************************

Gyuri menghentikan gerakannya dalam lantai dansa. Gyuri menyadari seseorang yang ia kenali sedang menari dengan liarnya. Parahnya pria itu terlihat begitu menikmati gerakan gerakan sexy dari pasangan dansanya. Gyuri beranjak dari Eunhyuk tetapi tangan pria itu menahannya untuk pergi.

“Eunhyuk-ssi lepaskan!”kesal Gyuri entah kenapa Gyuri terlihat begitu emosi sekarang.

Eunhyuk yang melihat raut marah dari wajah Gyuri segera melepaskan tangan Gyuri dan membiarkan sosok Gyuri mendekati pria yang juga menarik perhatian Eunhyuk karena melakukan gerakan gerakan yang begitu bebas dilantai dansa.

“Jonghyun-ah!” Gyuri memanggil Jonghyun cukup keras. Laki laki yang disebut namanya justru lebih mendekatkan wajahnya pada wajah gadis dihadapannya terlihat sekali badan mereka hamper saling bersentuhan. Entah kenapa tapi Gyuri diluar kendalinya menarik tangan Jonghyun yang dengan sukses membuat Jonghyun menjauh dari gadis itu.

“Nuna..” Jonghyun berpura pura tergagap, padahal ini sudah termasuk scenario yang ia dan Hara buat. Dan benar saja sekarang scenario yang Jonghyun buat tidak sia sia.

“Apa yang kau lakukan! Kau Gila atau apa?!”sentak Gyuri.

“Maaf?”kata Jonghyun menginterupsi Gyuri.

“Cepat. Kita pergi darisini!” Gyuri menarik tangan Jonghyun dengan tenaga yang ia miliki. Tampa Gyuri sadari Jonghyun berkedip pada Hara dan mengucapkan ucapan terimakasih tampa suara,sedangkan Eunhyuk hanya menatap Jonghyun dengan pandangan kesal terlebih lagi Jonghyun masih dengan sempat mengedipkan matanya kea rah Eunhyuk.

*************************************************************************************

Jonghyun membiarkan tangannya ditarik oleh Gyuri. Jonghyun tidak memprotes sama sekali sampai akhirnya mereka keluar dari pub itu dan Jonghyun mencoba melepaskan genggaman Gyuri.

“Jonghyun-ah.”

“lepaskan!”sentak Jonghyun. Gyuri dengan cepat melepaskan genggamannya.

“…..”

“Siapa kau? Ibuku bukan.. kakakku bukan.. mengapa mengaturku!”sentak Jonghyun lagi.

Gyuri terdiam seketika. Ia memutar otaknya, ia terlalu bingung apa yang seharusnya ia katakan. Gyuri juga tidak tahu mengapa ia melakukan ini semua.

“Nuna..! aku bertanya padamu!”sentaak Jonghyun lagi. Gyuri tidak tahu apa yang harus ia lakukan dan entah mengapa kaki Gyuri melangkah menjauhi Jonghyun. Dada wanita itu terasa ingin meledak dan hatinya berdesir tidak menentu saat Jonghyun menahannya dan menarik Gyuri mendekat.

“Aku bertanya padamu Nuna..” ujar Jonghyun dengan elahan napas yang dibuat tidak teratur dan pria ini mengatakan semua itu tepat didaun telinga Gyuri. Gyuri bergidik pelan dan berjalan mundur sayangnya Jonghyun sudah lebih cepat dan tangannya melingkar sempurna dipinggang Gyuri.

“Kau tahu menghindar bukan hal yang baik.”ujar Jonghyun lagi membiarkan telunjuknya merapihkan rambut panjang Gyuri dan menepikannya ketelinga,membuat Gyuri refleks menunduk.

Jonghyun mengambil langkah selanjutnya, ia menarik dagu Gyuri dan tersenyum. Senyuman Jonghyun yang khas. “May i?”

Gyuri tidak menjawab dia hanya menutup mata. Jonghyun terkekeh lalu mencium Gyuri pelan, hanya ciuman pelan tapi Gyuri mendesah.  Jonghyun tidak dapat menahan hasratnya lagi. Ia menggigit kecil bibir bawah Gyuri membuat Gyuri membuka mulutnya sedikit dan karena itu Jonghyun memperdalam ciuman mereka. Mereka melanjutkan ciuman mereka meski banyak orang sempat tertegun dengan ciuman panas mereka. Mereka melanjutkan ciuman mereka meski tiba tiba hujan datang dan membasahi mereka, keduanya terlalu menghayati ciuman mereka. Gyuri mengambil napas dan melepaskan bibirnya dari Jonghyun dan baru menyadari kalau tubuh mereka basah karena guyuran hujan.

“Kita basah, baby..”kata Jonghyun menggoda. Seketika  kedua pipi Gyuri berubah merah.

“Should we go inside ?”Tanya Jonghyun.

“No let’s go to your house.”

“My house,what for Nuna.?”
“No…no.. I mean. Aku pulang kerumahku dan kau…”Gyuri tergagap seketika dan mencoba merapikan rambut atau apapun ditubuhnya yang bisa ia rapikan. Jonghyun kembali mendekati dan dengan sengaja mencium rahang Gyuri.

“it sounds like you already addicted to me..”bisik Jonghyun. Gyuri diam tidak menjawab didalam hatinya Gyuri mengutuk diri karena tidak bisa melakukan apapun saat ini.

“So. The goddess heart already mine..?” Gyuri mendongak menatap Jonghyun, wanita itu tersenyum tiba tiba. Senyuman Gyuri yang terkendali Jonghyun kaget dan mengantisipasi apa yang akan Gyuri katakan.

Gyuri kembali mengambil kendali. Dia tersenyum sinis dan menyentuh pipi kiri Jonghyun dengan satu tangannya, sedangkan kepalanya menempel di pipi kanan Jonghyun. Gyuri dengan perlahan mencium rahang gagah Jonghyun dan sedikit menjilatnya lalu berbisik “All yours. My man.”

THE END

A/N: Hayyooo ngaku siapa yang kangen aku? hehehe. Sebenernya aku lagi mencari passion untuk nulis lagi nih, tapi gak ketemu ketmu T.T. Well sedikit cerita nih, ini tuh fanfic lama yang memang belum di post sama sekali karena gak pede bikin Jongri. Aku punya dua fic Jongri yang oneshot tapi sayangnya fic satunya lagi yang judulnya Hard itu tiba tiba menghilang (?). Sudahlah basa basinya semoga pada suka fic ini dan jangan lupa tinggalkan komentar yah 😀