(FF) BEHIND MY STORY!- Part 4

Title: Behind My Story
Author: Cla
Genre: Romance, Dark
Rating: PG17
Length: Series
Language: Indonesian
Pairing: Seungyeon/Onew/Hara
Casts: Kara, SHINee
Summary: Am i too innocent?

 

 

Taemin masih diam di pintu keluar rumah sakit, orang orang yang berlalu lalang melihat Taemin dengan tatapan heran. Taemin baru sadar dari lamunannya setelah beberapa menit berlalu. Ia berlari secepat mungkin menuju kamar tempat kakak sepupunya dirawat. Ia harus memberitahu Hara secepatnya.

Taemin berlari kencang tidak mempedulikan para perawat yang menegurnya, ia membuka pintu kamar dan menemukan sosok Hara yang baru saja selesai mencium kening kakak sepupunya.

Hara tersenyum pada Taemin, senyuman yang baru pertama kali ia lihat semenjak Onew kecelakaan dan dirawat berbulan bulan di ruangan ini.

“Taemin kenapa lama sekali?” tanya Hara lembut ada sorot gembira dari wajah wanita itu. Taemin mendekati Hara dengan dada yang naik turun karena habis berlari.

“Taemin..” panggil Hara, pandangan wanita itu fokus pada kakak sepupunya Onew. Taemin tidak mengerti mengapa Hara jadi aneh dan terlihat senang. Lagipula ia tidak begitu peduli dia ingin memberitahukan tentang Seungyeon secepatnya pada Hara.

“Nuna.. Heussh ” nafas Taemin masih belum normal, dadanya masih naik turun.

“Taemin.. Onew bergerak.. Tadi tangannya.. Tangannya menggenggamku erat.. Sangat erat.. Taemin.. Kakakmu bergerak..”

Taemin menelan ludah, apa yang dimaksud Hara? Ia belum benar benar mengerti tapi dengan melihat Hara yang terus memandangi Onew dan ada butiran air yang jatuh dari kelopak mata Nunanya, Taemin sadar bahwa Onew hyung mengalami kemajuan.

Karena kemajuan itu, karena airmata Hara yang semakin lama semakin deras, karena genggaman erat tangan wanita itu sangat kuat pada tangan Onew yang tergeletak lemah diranjang, Taemin mengurungkan tujuannya berlari keruangan ini.

“Syukurlah..”

*******

Semenjak itu Hara benar benar tidak pulang ke rumah. Sudah lebih dari tiga hari Hara menginap untuk menemani Onew di kamar rawat ini. Taemin juga jadi lebih sering menengok kakak sepupunya itu. Firasatnya tidak pernah baik semenjak melihat sosok Seungyeon beberapa hari lalu. Ia menunggu di luar kamar rawat Onew dan kembali melihat sesosok orang yang sepertinya ia kenali. Taemin berpura pura tidak melihat dan duduk santai di depan kamar rawat Onew. Sesosok gadis yang ia kenali itu tiba tiba menghilang. Taemin menghela nafas “Hyung.. Apa yang harus aku lakukan?”

Taemin masih duduk disitu, menunduk lesu. Ia masih didera dilema antara memberitahu Hara tentang Seungyeon atau hanya seperti ini diam diam menjaga Hyungnya yang tergeletak lemah dan kakak sepupu iparnya yang begitu setia pada Onew hyungnya itu.

“Aku tidak mengerti.. Kenapa ini begitu rumit..” gumamnya lagi pada diri sendiri.

Tiba tiba ia ingat kejadian di masa lampau. Kejadian dimana Onew membawa Hara kerumah mereka, ia ingat sangat jelas bahwa ibunda Onew yang merupakan bibinya itu tidak mau menerima Hara. Bibi tidak mau menerima Hara karena Ibunda dari Onew itu lebih menyukai Seungyeon yang memiliki latar belakang keluarga yang utuh tidak seperti Hara yang hanya merupakan anak angkat di keluarga Seungyeon. Betapapun bibinya melarang hubungan Onew dan Hara tapi akhirnya ia luluh juga saat melihat dan merasakan kehangatan Hara dan juga melihat betapa Onew tidak bisa hidup tampa Hara.

Waktu berlalu dengan cepat saat itu. Taemin tidak pernah melihat Seungyeon mengunjungi kediamannya lagi untuk mengunjungi Onew. Biasanya Seungyeon akan selalu mengunjungi Onew. Taemin tidak terlalu peduli tentang itu tapi ia cukup kaget setelah mendengar Seungyeon bolak balik rumahsakit karena mencoba bunuh diri.

Ia ingat betul saat ia bertanya hal ini pada hyungnya.

“Hyung.. Aku dengar Seungyeon Nuna.. Mengalami gangguan jiwa dia terus mencoba bunuh diri.. Apa ini karenamu?”

Onew hyungnya itu tidak langsung menjawab, ia malah tersenyum simpul ke arah Taemin. Taemin mendesak Onew untuk menjawab, ia tidak mau hyungnya dianggap orang jahat karena mencampakkan seorang gadis.

“Taemin.. Apa kau pernah mendengar dosa orangtua yang ditanggung oleh anaknya?” Taemin tidak mengerti perkataan kiasan dari Onew, ia masih ingat saat itu dia benar benar tidak mengerti tapi Onew lagi lagi tersenyum.

“Sudahlah lupakan dia.. Aku bahagia bersama Hara dan Hara akan menjadi iparmu.. Tolong jaga Hara baik baik..sayangi dia karena dia tidak pernah merasakan kasih sayang yang tulus.. Kau bisa berjanji padaku Taemin..?”

Dan Taemin mengiyakan permintaan Onew. Semenjak itu ia terikat dengan Hara. Terikat karena ia harus menjaga Hara. Dan ikatan itu semakin kuat saat Onew dan Hara mengalami kejadian yang mengenaskan. Kecelakaan mobil yang membuat hyungnya koma dan Hara kehilangan bayinya. Dan yang membuat Taemin lebih sedih karena ternyata kecelakaan itu direncanakan oleh adik dari Seungyeon. Oleh karena itu Taemin sangat takut Seungyeon datang dan akan menyakiti Onew serta Hara.

Taemin terhenyak dari lamunannya begitu terdengar bunyi pintu terbuka. Ternyata itu Hara yang keluar dari kamar rawat Onew.

“Taemin..” panggil Hara.

Taemin mendongak dan tersenyum pada Nunanya itu.

“Ya?”

“Pulanglah.. Kenapa kamu jadi sering menengoknya? Tenanglah dia akan baik baik saja bersamaku.. ”

Taemin menelan ludah, andaikan Hara tahu ada bahaya yang mengancamnya. Andai Hara tahu bahwa Seungyeon telah kembali akankah Hara masih bisa sekuat ini.

“Ani… Aku hanya ingin mengetahui apakah Onew hyung mengalami kemajuan lagi.. Aku ingin disini..” bohong Taemin.

“Aku tahu, tapi jangan lupa kesehatanmu.. Pulang dan istirahat sebentar lalu nanti kau kembali kesini lagi..” ujar Hara. Taemin kagum dengan iparnya ini, bisa bisanya ia memikirkan kesehatan Taemin sedangkan Hara sendiri terlihat lelah karena tidak tidur. Wanita itu berusaha terjaga agar bisa mengetahui jika Onew mengalami kemajuan lagi.

“Baiklaah.. Nuna.” jawab Taemin akhirnya.

“Dan Taemin…” Hara memanggil Taemin yang mulai beranjak dan meninggalkan Hara.
Taemin menoleh dengan pandangan bertanya.

“Pertanyaanmu waktu itu..” Taemin bingung dengan maksud perkataan Hara.

“Saat kau menanyakan mengapa aku tidak pernah bosan menunggunya..”

“hah?”

“Karena dia suamiku.. Satu satunya yang aku miliki..”

********

Hara menutup pintu kamar rawat Onew dan menghampiri Onew lagi setelah menyuruh adiknya Taemin pulang.

“Apa kau mendengarnya tadi?” tanya Hara pada Onew yang terbaring dan tak bergerak.

“Saat kau bangun aku akan mengatakan sesuatu padamu..” Hara menggenggam tangan Onew lalu mengecup jari jari Onew sayang. Ia tersenyum kecil setelah melakukan itu.

Hara memang belum siap mengatakan cinta pada Onew, walaupun dihatinya ia sangat mencintai lelaki yang berbaring ini. Hara masih butuh waktu.

Tampa sadar air mata kembali jatuh dari mata Hara. Ia menghapusnya cepat lalu beranjak dan mencium kening suaminya sayang.

“Cepatlah bangun, karena aku membutuhkanmu..” ujar Hara ditelinga Onew, genggaman tangan Hara pada Onew tidak pernah lepas. Dan ia baru sadar bahwa genggaman tangannya semakin erat bukan karena ia mengencangkan genggaman itu. Tapi karena untuk kedua kalinya suaminya bergerak.

“Onew?”

********

Umma Onew sedang duduk diteras rumahnya, saat Bibi Shin pelayan dirumahnya menghampirinya.

“Nyonya gadis yang waktu itu mencarimu, dia datang. ”

Umma Onew memandang wajah bibi Shin sebentar tapi tidak beberapa lama kemudian ia menyuruh Bibi Shin untuk membiarkan gadis yang beberapa hari mencarinya untuk masuk.

Umma Onew menyeruput secangkir teh yang ada dihadapannya. Ia mendongak begitu mendengar jejak kaki. Dan betapa kagetnya ia begitu melihat sosok Seungyeon yang ia kenal. Seungyeon yang begitu kurus dan lingkaran hitam dibawah mata anak itu, tapi dibalik kekagetannya ia merasakan kebencian pada gadis itu.

“Bibi.. Apa kabar?”

Umma Onew hanya diam menatap dingin gadis itu. Ia tidak merasakan simpati pada gadis yang dulunya begitu ia sukai. Justru Umma Onew memiliki rasa jijik pada gadis itu.

“Bi? Aku Seungyeon apa kau lupa padaku?” tanya Seungyeon lagi dengan senyuman yang begitu manis. Walaupun Seungyeon lebih tua daripada Onew tapi gadis ini masih terlihat begitu muda. Umma Seungyeon berdecak kesal, ia beranjak dari kursi yang ia duduki. Umma Onew mengabaikan Seungyeon yang menatapnya bingung, ia malah berjalan menuju pintu rumahnya tapi tangan kurus Seungyeon menahannya.

“Bibi? Kenapa jadi begitu dingin padaku?”

Umma Onew tidak membanting tangan itu tapi jelas sekali ia menolak sentuhan dari gadis itu.

“Jangan sentuh aku..”

“Bi? Kenapa jadi begini.. Kenapa begitu dingin padaku..”

“Pulanglah… ”

“Tidak aku tidak ingin pulang.. Aku calon menantu dirumah inikan? Bagaimana bisa mertuaku sendiri menjadi seperti ini padaku?”

“Pertama.. Aku bukan mertuamu.. Kedua apa otakmu rusak? Bagaimana bisa kau kembali kesini! Kau telah menghancurkan anakku! Kau membuatku kehilangan cucuk pertamaku! Kau membuat menantuku tersiksa karena perbuatan adikmu! Sekarang pergilah…”

Seungyeon menatap Umma Onew kosong seketika. Ia menjatuhkan tangannya lemas. Apa maksud dari bayi? Dia sudah mengira bahwa meskipun ia depresi Onew dan Hara akan tetap menikah tapi bayi? Apa maksud itu semua.

“Sekarang tolong keluar…”

********
Taemin turun dari mobil keluarganya dan kembali menyuruh supir keluarganya ke rumahsakit. Ia tidak ingin Hara sendirian, setidaknya supir keluarga mereka akan mengabari Taemin jika terjadi sesuatu.

Ia berjalan menuju pagar rumahnya saat Ia bisa melihat dengan jelas sosok pucat yang berjalan keluar rumahnya.

“Nuna.. Bagaimana bisa kau berada di..” perkataan Taemin terhenti, ia sadar tubuh Seungyeon bergetar.

*******

Taemin tidak tahu mengapa ia mengajak Seungyeon untuk minum kopi. Jujur Taemin sedikit berempati karena kondisi Seungyeon yang ia temui tadi. Tubuh gadis itu bergetar dan tatapannya kosong. Ia sadar pasti Bibinya bicara kasar pada Seungyeon jadi mungkin memberikan minuman hangat akan mengurangi dosa bibinya pada gadis ini.

“Taemin..”

“Eoh?”

“Bibi memberitahuku sesuatu.. Hara..ani gadis hina itu memiliki bayi?”

Taemin berdecak ia tidak suka Seungyeon menyebut Hara sebagai gadis hina. Bagaimanapun dia kakak ipar Taemin dan Taemin menghormati kenyataan itu.

“Dia tidak hina..Nuna..”Taemin mengatakan hal itu tampa melihat Seungyeon tapi jelas bahwa Taemin menjadi kesal karena Seungyeon menghina Hara.

“Itu terserah katamu.. Kau tahu kan dia telah merebut segalanya dariku.. Onew.”

“Ya dia hampir memiliki bayi dan calon bayinya itu sudah mati karena adikmu.. Puas?” Taemin sedikit menekankan perkataannya. Ia bahkan tidak mendengarkan perkataan Seungyeon sebelumnya. Ia sedikit menyesalkan keputusannya, ia berpikir tidak seharusnya ia mengajak minum kopi orang yang tidak waras.

“……”

“Kau menyesal? Kalau menyesal jangan datang ke rumah sakit lagi. Aku melihatmu Nuna.. Aku tahu tiga hari ini kau menunggu di dekat kamar hyung dirawat. Untuk menembus dosamu jangan datang lagi. Jangan ganggu hidup mereka.. ”

Taemin beranjak dari kursinya dan mengeluarkan uang yang seharusnya ia bayarkan untuk dua cangkir kopi itu. Taemin sedikit melirik Seungyeon yang lagi lagi menatap dengan tatapan kosong.

“Taemin.. Aku tidak menyesal.” Seungyeon mengatakan itu dengan yakin. Taemin menatap gadis itu dengan kesal rahangnya mengeras. Ia akhirnya sadar mengapa Onew hyung lebih memilih Hara, selain karena hyungnya mencintai Hara tapi juga karena alasan lain. Dan ia sadar sesuatu yang membuat hyungnya lebih memilih Hara padahal Seungyeon Nuna sangat sering melayaninya. Ia sadar bahwa perasaan Seungyeon bukan cinta tapi obsesi dan hal itu membuat Taemin jijik dengan gadis dihadapannya.

“Aku tidak menyesal Taemin. Kau tahu dia yang merebut semuanya terlebih dulu.”

“Hara Nuna tidak pernah merebut siapapun? Onew hyung yang memilihnya. Dia cukup pintar untuk tidak menghabiskan waktu hidupnya dengan orang sepertimu.”

“Taemin..”

“Kalau kau mau tahu! Bahkan Hara nuna tidak pernah tahu dia punya anak. Aku dan bibi menyimpan ini sendiri. Kau tahu bagaimana rasanya kehilangankan? Apa lagi rasa kehilangan seorang ibu saat anak yang belum sempat ia rawat mati. Jangan katakan kau tidak menyesal karena itu benar benar membuatmu seperti setan.” Taemin mencoba mengontrol emosinya karena perkataan Seungyeon. Ia sudah tidak sabar lagi, ia menyesal seharusnya ia mengabaikan wanita ini bukan berbaik hati padanya dan sekarang yang ingin Taemin lakukan adalah menampar gadis dihadapannya.

Taemin kembali beranjak dari kursinya Tapi Seungyeon menahannya, mau tidak mau Taemin harus tetap disini karena kuku panjang Seungyeon melukai tangannya. Taemin ingin berteriak karena rasa sakit itu tapi ia tetap diam membeku. Kalau Taemin berteriak Seungyeon akan tahu kalau Taemin lemah dan gadis itu akan dengan mudah berani menyakiti Hara dan hyungnya.

“Taemin.. Dengarkan aku.”

Hening. Bahkan saat semua orang sedang bercanda tawa, wilayah yang Taemin tempati terasa begitu hening. Taemin tidak berkata apa apa hanya menunggu kata kata dari Seungyeon.

“Jika ia memiliki satu alasan logis mengapa ia melakukan semuanya padaku. Aku yakin aku tidak akan melakukan hal buruk padanya, andai saja ia mengatakan alasan masuk akal mengapa ia merebut Onew dariku, aku akan mundur. Tapi kau tahu sesuatu Taemin?” Taemin masih diam. Ia cenderung menunggu dan tidak berkata apa apa. Ia menahan rasa muak pada Seungyeon. Bagaimana gadis gila berharap alasan logis pada orang waras piker Taemin.

“Kau tidak tahukah? Aku akan memberitahumu kalau begitu.. Saat aku menemukan mereka bercumbu. Aku pulang dengan tangisan menunggu di kamar gadis itu. Saat ia datang dengan wajah tampa dosa, rasanya aku ingin menamparnya tapi aku menahannya karena dia saudaraku. Meski tidak ada hubungan darah antara dia dan aku. Aku bertanya pada Hara. Mengapa dia melakukan ini padaku? Mengapa dia bisa setega itu? Mengapa mengapa mengapa? Tapi kau tahu Taemin? Dia menjawab dengan sebuah seringai dia bilang padaku. Rasanya begitu nikmat merebut sesuatu dariku. Rasanya begitu nyaman berada disamping orang yang aku cintai. Dan ia bilang padaku bahwa ia hanya menggunakan Onew agar bisa menghancurkanku. Aku bertanya kenapa dia ingin menghancurkanku.. dia bilang karena itu tujuan hidupnya..”

Taemin menelan ludah, ia berusaha menyerap kata demi kata ucapan Seungyeon. Ia sedikit goyah dan mulai merasa kasihan lagi pada Seungyeon tapi ia merasa Seungyeon berbohong.

“Kau bohong Nuna.. Hara nuna orang baik.”

“Aku tidak peduli kau percaya atau tidak. Aku hanya memberitahumu alasanku menjadi seperti ini. Aku akan berhenti jika ia memberi satu alasan mengapa ia ingin menghancurkan aku dan keluargaku hanya itu dan aku siap mundur. Aku rela dianggap setan olehmu karena membunuh bayi mereka tapi dia tidak memiliki alasan yang seharusnya aku ketahui jadi aku tidak akan pernah menyesal.”

‘Karena dia suamiku.. Satu satunya yang kumiliki’ Taemin mengingat perkataan Hara yang beberapa jam lalu ia dengar.

“Karena hanya satu satunya orang yang Hara nuna miliki adalah Onew hyung. Makanya ia melakukan ini padamu.” Taemin beragumen pada akhirnya. Ia pikir diam bukan hal yang baik, dia harus menunjukkan keberaniannya.

Seungyeon sedikit terkekeh. Ia menatap Taemin dengan pandangan mengejek.

“Apa kau yakin dengan perkataanmu?”

TBC

a/n : Maaf maaf karena aku telat post FF ini harusnya kemaren. Tapi telatnya cuma sehari doang kan? hehehe. Well aku udah baca semua komen dari reader-reader yang berbaik hati dan menaati peraturan. Ada yang nanya Minho ama Hara? bukan Minho gak ngambil banyak part di FF ini ^^. Ada yang nanya Hara jahatkah atau apakah? Nah coba kamu inget inget di part 1 ada satu kata yang merupakan hint dari aku. Nah aku ngasih Hint disetiap Chap kok. Coba ditebak hehee ^^. Kemarin aku juga udah kenalan sama reader setiaku di facebook. Rasanya seneng banget bisa kenalan sama readers setiaku. Ayo buat readers lainnya kita kenalan biar bisa lebih dekat. Maaf kalau komen kalian gak bisa aku bales satu satu yang pasti aku cinta sama semua reader ku jadi gak usah takut buat nanya dan komen di blog ku karena aku friendly kok hehe. Buat SILENT READERS! ayo ikutan komen juga tentang chap ini ya